Standar Pengujian Hydrant Pemadam Kebakaran di Indonesia
Standar Pengujian Hydrant Pemadam Kebakaran di Indonesia
Juni 20, 2022
•
3.3 Menit dibaca

Standar pengujian hydrant merupakan acuan yang digunakan untuk melakukan pengujian hydrant pemadam kebakaran. Sistem pemadam kebakaran ini memang perlu dilakukan pengujian secara berkala.
Pengujian hydrant sesuai standar bertujuan untuk memastikan apakah setiap komponen dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan bahwa hydrant selalu dalam kondisi siap digunakan.
Dengan begitu, maka hydrant akan bekerja optimal untuk memadamkan api saat terjadi kebakaran. Tanpa melakukan pengujian hydrant sesuai standar, maka kinerja dari alat pemadam api tersebut belum bisa diketahui.
Standar Pengujian Hydrant yang Berlaku di Indonesia
Standar pengujian hydrant ditetapkan oleh Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
Peraturan atau standar pengujian hydrant ini dimaksudkan sebagai acuan bagi para pengelola gedung dalam mewujudkan penyelenggaraan bangunan yang aman terhadap bahaya kebakaran.
Standar pengujian hydrant tersebut memuat persyaratan minimun inspeksi hydrant, uji coba, serta pemeliharaan sistem proteksi kebakaran.
Pengujian hydrant sendiri dilakukan dengan tujuan untuk menjamin operasi manual atau otomatik atas kebutuhan dan pengiriman kontinyu dari output sistem proteksi kebakaran yang disyaratankan.
Langkah ini juga untuk mendeteksi adanya ketidaksempurnaan sistem proteksi kebakaran yang tidak tampak ketika melakukan inspeksi.
Selain itu, pengujian hydrant juga bertujuan agar terselenggaranya fungsi bangunan gedung dan lingkungan yang aman. Khususnya melindungi dari bahaya kebakaran, sehingga tidak menyebabkan terjadinya gangguan kesejahteraan sosial.
Frekuensi Pengujian Hydrant Menurut Peraturan Menteri PUPR No 6 Tahun 2008
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 26/PRT/M/2008 memuat apa saja komponen hydrant yang diuji dan frekuensi pengujiannya.
Berdasarkan standar pengujian hydrant tersebut, jenis komponen serta frekuensi pengujian fire hydrant system adalah sebagai berikut.
1. Hydrant Pump
Pompa hydrant merupakan komponen yang bertugas untuk memompa air dari ground tank atau water reservoir ke sistem distribusi dan jaringan perpipaan.
Air yang dibawa oleh jaringan perpipaan dibawa menuju ke komponen output, yaitu hydrant pillar, valve, dan sprinkler. Pengujian operasi pompa hydrant dilakukan dalam dua kondisi, yaitu kondisi tidak ada aliran dan ada aliran.
Pengujian hydrant pump saat kondisi tidak ada aliran dilakukan dengan frekuensi 1 minggu sekali. Sementara itu, pengujian operasi pompa pada kondisi ada aliran dilakukan dengan frekuensi 1 tahun sekali.
2. Sistem Pipa Tegak dan Slang
Pengujian Sistem pipa tegak dan slang atau hydrant bangunan meliputi pemipaan dan gantungan, sambungan slang dan katup, serta pompa kebakaran hydrant.
Berdasarkan standar pengujian hydrant, komponen sistem pipa tegak dan slang beserta frekuensi pengujiannya adalah sebagai berikut:
- Alat deteksi/ alarm device (3 bulan)
- Hose nozzle (1 tahun)
- Alat gantungan slang/hose storage devices (1 tahun)
- Slang/hose (5 tahun)
- Tes hidrostatik (5 tahun)
- Tes aliran (5 tahun)
- Katup pengatur tekanan (5 tahun)
3. Water Reservoir
Water reservoir adalah komponen hydrant yang berfungsi untuk menampung suplai air hydrant. Inspeksi water reservoir dapat dilakukan dengan memeriksa komponen katup kontrol, tangga dan platform, dan tinggi air.
Sementara itu, pengujian dilakukan terhadap alarm tinggi air setiap 6 bulan dan indikator tinggi air setiap 5 tahun sekali.
4. Sistem Sprinkler Otomatik
Fire sprinkler system merupakan alat pemancar air untuk memadamkan kebakaran yang memiliki tudung berbentuk deflektor pada bagian ujung mulut pancarnya, sehingga air akan memancar ke semua arah secara merata.
Sistem sprinkler ini meliputi pemipaan dan gantungan, katup, kepala sprinkler serta pompa kebakaran sprinkler. Komponen dan frekuensi pengujian fire sprinkler system adalah sebagai berikut:
- Pembuangan air (3 bulan)
- Posisi katup-katup kendali (3 bulan)
- Operasi katup-katup kendali (6 bulan)
- Pengawasan dan supervisi (3 bulan)
- Katup pengatur tekanan (1 tahun)
- Pembuangan sirkulasi (1 tahun)
- Katup pengaman (1 tahun)
- Sprinkler temp ekstra tinggi (5 tahun)
- Alat ukur/gauge (5 tahun)
Tanggung jawab atas pengujian hydrant pemadam kebakaran sesuai standar terletak pada pemilik atau pengelola bangunan.
Pengujian harus dilakukan oleh personil yang terlatih dalam melakukan prosedur pengujian fire hydrant menggunakan fasilitas serta peralatan yang sesuai.
Jika dalam proses pengujian hydrant sesuai standar ditemukan adanya komponen hydrant yang mengalami kerusakan, pastikan segera diperbaiki atau diganti dengan komponen baru.
Gunakan produk hydrant berkualitas agar kinerja sistem hydrant lebih optimal. Dapatkan produk hydrant dengan kualitas terbaik hanya di Fireshop!