3 Cara Kerja Fire Alarm Berdasarkan Jenisnya
3 Cara Kerja Fire Alarm Berdasarkan Jenisnya
Juni 21, 2023
•
7.2 Menit dibaca

Cara kerja fire alarm apakah memiliki perbedaan berdasarkan jenisnya? Mungkin itu yang menjadi pertanyaan dalam benak kamu bukan? Bukanya cara kerjanya harusnya sama, karena sama-sama memiliki fungsi untuk mendeteksi kebakaran?
Inilah yang perlu kamu tahu, bahwa meskipun sama-sama memiliki fungsi sebagai alat pendeteksi kebakaran, terdapat perbedaan berdasarkan cara kerja berdasarkan jenisnya. Lantas, apa saja perbedaannya? Tanpa berlama-lama baca penjelasan lengkap berikut ini ya!
Apa Itu Fire Alarm?
Fire alarm merupakan sebuah alat yang memiliki tujuan untuk melakukan pendeteksian gejala kebakaran pada sebuah bangunan. Melalui fire alarm ini nantinya akan memudahkan kamu dan tim dalam mengatasi kebakaran mulai dari evakuasi hingga pemadamannya.
Oleh karena itu, kamu tidak perlu heran jika kini sudah banyak gedung, rumah sakit dan perkantoran yang menggunakan alat satu ini. Keefektivan dan akurasi cara kerja fire alarm dalam mendeteksi kebakaran menjadi alasan utama dalam penggunaannya.
Baca Juga: Fire Alarm: Definisi, Fungsi, 3 Jenis Instalasi dan Cara Kerjanya
Secara umum dalam proses aktivasinya terdapat dua cara yang terdiri dari detector (aktivasi secara otomatis) dan Manual Call Point (aktivasi manual). Setelah kamu mengetahui pengertian fire alarm, maka pembahasan berikutnya yang tidak boleh kamu abaikan adalah komponen fire alarm.
Pasalnya, dalam cara kerja fire alarm terdapat beberapa komponen penting yang kesemuanya saling berkaitan. Oleh karena itu, penting kiranya bagi kamu untuk mengetahui apa saja komponen yang terdapat dalam fire alarm system, yang terdiri dari:
1. Komponen Input Fire Alarm
Komponen input pada fire alarm terdiri dari bagian-bagian yang berfungsi untuk mengirimkan informasi. Komponen-komponen inilah yang berperan penting mendeteksi kebakaran, memberi peringatan serta mengaktifkan sistem pemadam kebakaran, komponen tersebut terdiri dari:
- Detector, komponen yang memiliki fungsi sebagai sensor penyebab kebakaran yang terdiri dari smoke detector, heat detector, flame detector, gas detector.
- Manual Call Point, titik panggil manual yang terdiri dari break glass, pull station dan push station.
2. Komponen Output Fire Alarm
Komponen output pada sistem fire alarm adalah bagian-bagian yang memberikan respons atau tindakan setelah menerima sinyal dari komponen input. Komponen-komponen ini bertanggung jawab untuk memberikan peringatan kepada orang-orang di sekitar.
Baca Juga: Produk Fire Alarm Harus Memenuhi Standar NFPA Untuk Perlindungan Maksimal Aset Anda
Selain itu, komponen tersebut juga berfungsi mengaktifkan sistem pemadam kebakaran, atau melakukan tindakan lainnya dalam menghadapi situasi kebakaran. Nah, komponen output tersebut terdiri dari:
- Alarm Bell
- Indicating Lamp
- Multi Tone/Horn Strobo
- Electric Control Head
- Pressure Operated Switch
- Discharge Nozzle
3. Control Panel
Komponen sentral satu ini memiliki fungsi untuk mengendalikan dan mengelola operasi keseluruhan sistem fire alarm. Control panel ini berfungsi untuk menerima dan menganalisis sinyal dari komponen input seperti detektor asap, detektor panas, dan sebagainya.
Bagaimana Cara Kerja Fire Alarm?
Meskipun memiliki fungsi dan tujuan yang sama yaitu untuk mendeteksi kebakaran, faktanya cara kerja fire alarm memiliki perbedaan. Pasalnya, seiring dengan perkembangan teknologi saat ini cara kerja dari fire alarm terus mengalami perbaikan, bahkan semakin akurat saat melakukan deteksi.
Tentu saja itu menjadi kabar gembira untuk kamu bukan? Karena, berkat perbaikan itu semakin meminimalisir adanya korban saat terjadi kebakaran. Selain itu, kamu juga dapat mengetahui secara cepat dan akurat, sehingga dapat mengurangi kerugian akibat dari kebakaran.
Baca Juga: Begini Cara Mengurangi False Alarm atau Alarm Palsu yang Benar
Lalu, cara kerjanya ada berapa? Cara kerjanya itu terbagi menjadi 3 jenis yang terdiri dari jenis konvensional, addressable dan semi addressable.
1. Fire Alarm Jenis Konvensional
Jenis pertama yang harus kamu ketahui tentang cara kerja dari alat satu ini adalah fire alarm jenis konvensional. Fire alarm jenis konvensional ini merupakan alat pendeteksi kebakaran yang menggunakan sistem paralel pada pemasangan detektornya.
Maksudnya adalah fire alarm konvensional ini menggunakan sistem zonasi, di mana detector-detector dipasang pada zona-zona tertentu secara terpisah. Setiap detektor dalam sistem fire alarm konvensional dihubungkan secara langsung ke control panel melalui jalur kabel terpisah.
Dalam sistem ini, setiap detektor membutuhkan kabel tersendiri yang menghubungkannya ke control panel. Sehingga, fire alarm jenis konvensional ini memiliki keterbatasan kemampuan untuk menentukan lokasi detektor yang teraktivasi secara akurat.
Ketika detektor teraktivasi nantinya alarm akan berbunyi dan melakukan identifikasi area yang terkena kebakaran melalui penunjukan zona. Selain itu, fire alarm jenis ini lebih terjangkau jika dibandingkan dengan sistem fire alarm yang lebih canggih, seperti fire alarm addressable.
Sistem fire alarm satu ini memang dirancang untuk area gedung dengan skala kecil, seperti minimarket, sekolah maupun perkantoran. Pasalnya, dalam sistem ini rangkaian instalasinya lebih simple jika dibandingkan dengan fire alarm jenis lainya.
2. Cara Kerja Fire Alarm Addressable
Berikutnya, yang tidak kalah penting untuk kamu ketahui dari cara kerja fire alarm selain jenis konvensional adalah addressable. Pasalnya, sistem ini tergolong lebih maju dari jenis konvensional, sebab perangkat detektornya terhubung secara langsung dengan control panel.
Produsen pertama yang memperkenalkan sistem ini adalah produsen mikrokontroler pada pertengahan tahun 80 an. Cara kerja fire alarm jenis ini memungkinkan semua perangkat detektornya saling berhubungan antara satu dengan lainnya.
Pada sistem ini setiap perangkat detektornya memiliki id tersendiri, sehingga notifikasi pada control panel lebih detail. Fire alarm jenis ini sangat cocok untuk kamu gunakan pada sebuah bangunan yang memiliki banyak sekat serta membutuhkan monitoring khusus.
Baca Juga: Produk Fire Alarm Terbaik dan Tercanggih Yang Dapat Terkoneksi Dengan Ponsel Pintar Anda
3. Fire Alarm Kebakaran Jenis Semi Addressable
Terkahir, cara kerja dari fire alarm yang tidak kalah penting untuk kamu ketahui adalah semi addressable. Sesuai dengan namanya, cara kerja dari jenis ini merupakan gabungan dari sistem konvensional serta sistem addressable.
Perpaduan antara kedua sistem itulah yang membuat semi addressable fungsinya lebih bagus dan akurat saat mendeteksi kebakaran. Cara kerja dari semi addressable ini terdiri dari control panel yang mengadopsi dari addressable dan perangkat input output mengadopsi dari konvensional.
Berkat perpaduan dua cara kerja fire alarm itulah jenis semi addressable ini dapat menghimpun detektor dalam jumlah banyak. Sistem ini dapat kamu gunakan pada ruangan yang memiliki sekat-sekat serta tidak membutuhkan notifikasi detail.
Dalam cara kerja fire alarm jenis ini menghasilkan notifikasi zona, sehingga jika ada salah satu detektor teraktivasi nantinya akan sembunyikan notifikasi satu zona.
Berapa Bulan Alarm Kebakaran Harus Dilakukan Pemeliharaan?
Pemeliharaan dan pengecekan secara berkala memang penting agar fire alarm selalu dalam kondisi prima dan siap memberikan kamu peringatan dini kebakaran. Sehingga kamu dapat sesegera mungkin melakukan upaya evakuasi dan pemadam pada kebakaran tersebut.
Lalu, kapan seharusnya pemeliharaan dan perawatan berkala dilangsungkan? Alangkah baiknya, kamu lakukan pemeliharaan dan perawatan setiap 3 dan 6 bulan sekali.
1. Pemeliharaan 3 Bulan Sekali
Pemeliharaan terdiri dari pengecekan fisik komponen fire alarm, test baterai termasuk cadangan dan pengecekan power supply unit panel MCFA.
2. Prosedur Pemeliharaan 6 Bulan Sekali
Pemeliharaan terdiri dari pengecekan menyeluruh komponen fire alarm mulai dari detektor dan MCFA. Selain itu, pemeliharaanya juga termasuk pada Indicator Lamp hingga Bell dengan memastikan dapat berfungsi secara normal.
Bagaimana Cara Pemeliharaan Fire Alarm yang Benar?
Karena fire alarm ini merupakan alat, sudah pasti membutuhkan perawatan dan pemeliharaan secara berkala. Mengapa hal itu penting? Karena, dengan adanya pengecekan berkala nantinya kamu dapat memastikan bahwa cara kerja fire alarm normal.
Sehingga, ketika sewaktu-waktu mengalami kondisi darurat kebakaran, fire alarm dapat memberikan kamu peringatan dini agar kamu dapat segera mengatasinya. Lantas apa saja yang perlu diperhatikan dari pemeliharaan fire alarm secara berkala?
- Uji sistem kalibrasi dan sensor alarm kebakaran
- Lakukan simulasi suara alarm kebakaran
- Pastikan sensitivitas alarm kebakaran sesuai dengan standar
- Lakukan pengujian input alarm melalui layanan darurat
- Periksa bagian baterai alarm kebakaran jangan sampai tanggalnya sudah kadaluarsa atau mengalami korosi.
Karena, untuk pemeliharaan fire alarm ini membutuhkan ketelitian dan keahlian, maka alangkah baiknya kamu menggunakan jasa teknisi. Agar, kamu dapat memastikan betul bahwa fire alarm berfungsi sebagaimana mestinya.
Baca Juga: Sprinkler Pemadam Kebakaran Bagaimana Cara Kerjanya?
Butuh Jasa Teknisi Fire Alarm Ahli dan Tersertifikasi? Fireshop Pilihanya
Karena cara kerja fire alarm terdiri dari berbagai komponen yang sangat banyak, maka sebaiknya kamu gunakan jasa teknisi untuk melakukan pemeliharaanya. Nah, jika kamu ingin menggunakan teknisi ahli Fireshop menjadi rekomendasi terbaiknya.
Kenapa harus Fireshop? Karena Fireshop ini memiliki track record yang bagus dalam bidang fire alarm system. Selain itu, teknisi-teknisi yang Fireshop miliki juga sudah berpengalaman dan pastinya sudah tersertifikasi.
Menariknya lagi, Fireshop juga memiliki beragam produk fire alarm yang lengkap dan telah memenuhi standar nasional dan internasional.
Bagaimana menggiurkan sekali bukan tawaran dari Fireshop? Apalagi yang kamu ragukan? Segera hubungi teknisi Fireshop untuk pemasangan, pemeliharaan fire sistemnya dengan klik disini. Itulah, penjelasan lengkap tentang cara kerja fire system mulai dari pengertian, komponen-komponen utamanya hingga perbedaannya. Semoga bermanfaat!